Kamis, 15 September 2016

Diksi

DIKSI

Diksi adalah hasil dari upaya memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam suatu turunan bahasa.
Diksi bukan hanya sekedar memilih kata yang tepat tetapi untuk menentukan kata mana yang cocok digunakan dalam kaimat yang maknanya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang diakui masyarakat.
Diksi juga digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
contoh : kata mati yang bermakna  meninggal,wafat.
Diksi terdiri dari beberapa elemen :
-fonem :  satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
Contoh : harus – arus
-silabel : unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem
-konjungsi : Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.
contoh : dan, atau, tetapi, ketika,supaya,seandainya, walaupun,seperti,oleh karena
-kata benda : kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata benda dapat dibagi menjadi dua: kata benda konkret untuk benda yang dapat dikenal dengan panca indera (misalnya buku), serta kata benda abstrak untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran(misalnya cinta).
-kata kerja :  menunjukkan sesuatu perbuatan atau keadaan melakukan sesuatu.
Contohnya: berjalan, makan, memakan, dimakan dan sebagainya.
Kata kerja dibagi atas : kata kerja transitif (perbuatan melampau) dan kata kerja tak transitif (perbuatan tidak melampau).
-infleksi :perubahan bentuk kata
-uterans:
Kata umum dan kata khusus
Kata umum : Kata yang cakupan maknanya lebih luas disebut hipernim
Contoh : melihat
Kata khusus : kata yang cakupannya lebih sempit atau terbatas disebut dengan hiponim
Contoh :menyaksikan , meneliti, memeriksa, menonton,meirik.
Fungsi Diksi 
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
Manfaat Diksi 
1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Contoh Kalimat Diksi 
·         Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk                              memperoleh kepercayaaan masyarakat
·         Dia adalah wanita cantik (denotatif)
·         Dia adalah wanita manis (konotatif)
·         APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkrit)
·         Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak
@ Konkrit : kata yang acuannya mudah diserap oleh panca indra
@ Abstrak: kata yang tidak mudah diserap oleh panca indera
@ Denotatif: merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang        sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus
@ Konotatif : merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk          pada hal yang lain
Perubahan makna
1.      Meluas: makna baru lebih luas cakupannya daripada makna                    semula
2.      Menyempit : makna baru lebih sempitcakupannya daripada                      makna semula
3.      Ameliorasi : makna baru dirasakan lebih halus atau tingi nilainya               daripada dahulu
4.      Peyorasi: makna baru dirasakan lebih kasar atau rendah nilainya             daripada dahulu
5.      Asasiasi: persamaan sifat antara makna baru dan makna lama
6.      Sinestesia: makna yang muncul karena pertukaran indera  yang              berbeda
Macam macam hubungan makna :
Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
sumber :
 http://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
http://sandroputra17.blogspot.com/2013/10/diksi-pilihan-kata.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar